Sejarah Linux
Siapa yang belum tahu Mandriva Linux? Siapa yang belum tahu Open
Suse? Siapa yang belum tahu Red Hat? Bagi orang yang biasa berkecimpung di
dunia komputer, khususnya Linux, maka nama-nama itu sudah tidak asing lagi di
telinga. Namun tahukah Anda bahwa sebenarnya, Linux memiliki sejarah yang cukup
panjang perjalanannya?
UNIX merupakan salah satu sistem
operasi yang mengawali lahirnya Linux ke dunia ini. UNIX merupakan salah satu
sistem operasi yang ada saat ini. Adapun UNIX merupakan salah satu sistem
operasi populer selain keluarga raksasa Microsoft (mulai dari DOS, MS 9x sampai
Vista), Novell, OS/2, BeOS, MacOS dan lainnya.
Sejarah kemunculan UNIX dimulai
pada tahun 1965 ketika para ahli dari Bell Labs, sebuah laboratorium milik
AT&T, bekerja sama dengan MIT dan General Electric membuat sistem operasi
bernama Multics(sudah pernah
dengar belum?). Nah, sistem operasi Multics ini awalnya didesain dengan
harapan akan menciptakan beberapa keunggulan, seperti multiuser, multiprosesor,
dan multilevel filesystem. Namun pada tahun 1969, AT&T akhirnya
menghentikan proyek pembuatan Multicskarena sistem
operasi Multics ini sudah tidak memenuhi tujuan
semula. Dengan kata lain, proyek ini mengalami hambatan karena dalam
kenyataannya Multics banyak terdapat bugs dan sulit sekali dioperasikan.
Beberapa programmer Bell Labs
yang terlibat dalam pembuatan dan pengembangan Multics, yaitu Ken Thompson,
Dennis Ritchie, Rudd Canaday, dan Doug Mcllroy, secara tidak resmi tetap
meneruskan proyek pengembangan Multics. Dan akhirnya sampailah pada
sebuah sistem operasi generasi penerus dari Multics bulan Januari 1970 yang diberi
nama UNIX.
Adapun generasi baru Multics ini
memiliki lebih banyak keuggulan dibandingkan saudara tuanya. Nama UNIX
diberikan oleh Brian Kernighan untuk memberi penegasan bahwa UNIX bukanlah
Multics (tidak sama). UNIX akhirnya memiliki keunggulan seperti yang diharapkan
pada awal penciptaannya. Yaitu:
1. Multilevel Filesystem
2. Multiuser dan Multiprosesor
3. Desain arsitektur yang
independen terhadap suatu hardware
4. Berbagai device dapat dianggap
sebagai file khusus
5. Memiliki user interface yang
sederhana
6. Cocok untuk lingkungan
pemrograman
7. Memiliki utilitas yang dapat
saling digabungkan
Setahun setelahnya, UNIX dapat
dijalankan pada komputer PDP-11 yang memiliki memory 16 KB dan sebuah disk
berukuran 512 KB. Pada waktu itu source codenya UNIX masih ditulis dalam bahasa
mesin (assembler). Kemudian pada tahun 1973, source code UNIX ditulis ulang
dalam bahasa C yang dibuat oleh Dennis Ritchie.
Tujuan Mr. Ritchie mengubah
source code UNIX ke dalam bahasa C tak lain dan tak bukan karena bahasa C
didesain multiplatform dan bersifat fleksibel. Dengan dirubahnya source code ke
dalam bahasa C, maka UNIX dapat dikembangkan dan dikompilasi ulang ke berbagai
jenis komputer. Sejak saat itu dibuatlah berbagai macam varian UNIX yang
sengaja didesain untuk jenis komputer tertentu.
Setahun kemudian, karena merasa
UNIX sudah cukup matang, maka Thompson dan Ritchie mempublikasikan sebuah paper
tentang UNIX. Ternyata UNIX mendapat sambutan yang sangat luar biasa dari
lingkungan perguruan tinggi. Dan UNIX lah yang menjadi sistem operasi favorit
di lingkungan perguruan tinggi.
Awalnya, sistem operasi UNIX ini
didistribusikan secara gratis di dunia pendidikan, namun setelah banyak
digunakan oleh korporasi industri dan bisnis (karena kehandalannya menangani
bidang jaringan (networking),
UNIX akhirnya diperdagangkan dan dipatenkan). Dalam perkembangan selanjutnya,
UNIX dan varian-variannya yang dikomersialkan menjadi suatu sistem operasi yang
cukup mahal pada saat itu(namun ada beberapa yang gratis karena dikembangkan
dengan semangat openSource), hal ini disebabkan karena kestabilan, mampu
mengerjakan program multitasking dan dapat digunakan oleh beberapa user secara
bersamaan.
Adapun varian UNIX yang
dikomersialkan dan populer karena kehandalannya seperti BSD 4.1 (1980), SunOS,
BSD 4.2, SysV(1983), UnixWare dan Solaris 2(1988), dan lainnya. Dan yang
dikembangkan dengan semangat openSource atau free diantaranya: FreeBSD,
OpenBSD, NetBSD, Mnix, Hurd
Dari tadi ngomongin UNIX mulu,
Linuxnya di mana? Oke, oke. Kita mulai…..
Kenal Linus Torvalds kan? Linus
dilahirkan di Helsinki, Finlandia pada tanggal 28 Desember 1969. Orang yang
disebut sebagai Bapak Linux(LINus UniX) ini, sudah mengenal bahasa pemrograman
pada umurnya yang ke 10. Saat itu ia sering mengutak-atik komputer kakeknya,
Commodore VIC-20. Karena hobinya dalam dunia komputing, 1988 Linus diterima di
Univerity of Helsinki dan pada tahun 1990, Linus memulai kelas pemrograman C
pertamanya. Pada tahun 1991, Linus tidak puas terhadap sistem operasi yang ada
pada PC pertamanya (MS-DOS atau Disk Operation System), OS buatan Microsoft.
Linus lebih cenderung untuk
menggunakan sistem operasi UNIX seperti yang dipakai komputer milik
universitasnya. Akhirnya ia mengganti sistem operasi openSource Minix yang
berbasiskan UNIX. Adapun Minix ini merupakan sistem UNIX kecil yang
dikembangkan oleh Andrew S. Tanenbaum, seorang professor yang menggeluti
penelitian masalah OS dari Vrije Universiteit, Belanda. Adapun Minix ini
digunakan untuk keperluan pengajaran dan pendidikan.
Namun Linus merasa bahwa Minix
masih memiliki banyak kelemahan. Dan mulai saat itu, di usianya yang ke-23,
Linus mulai mengutak-atik kernel Minix. Dan ia mulai mengembangkan sistem yang
kompatibel dengan IBM PC. Pada bulan Agustus 1991, lahirlah Linux 0.01 hasil
oprekan Linus, dan pada tanggal 5 Oktober 1991, secara resmi Linus mengumumkan
Linux 0.02 yang hanya dapat menjalankan BASH dan gcc compiler. Selain itu,
Linus juga mempublikasikan sistem operasi buatannya tersebut lengkap dengan source
codenya, yang ternyata disambut dengan sangat antusias oleh para programmer dan
developer di seluruh dunia agar dapat di develop bersama-sama.
Sampai saat ini, Linux dibangun
oleh berbagai macam komunitas dan jangan heran apabila banyak sekali distro-distro
Linux yang beredar. Mulai dari yang berbayar sampai yang gratis, dari untuk
pemula sampai tingkat lanjut, dan biasanya dengan banyaknya distro Linux yang
beredar akan membuat orang awam bingung untuk memilih distro. Bayangkan, ada
beratus-ratus distro yang tercipta atau bahkan beribu-ribu. Namun perlahan tapi
pasti, diantara distro-distro Linux ini ada yang menyamai (atau bahkan)
melebihi kemampuan dari Sistem Operasi keluarga raksasa (Microsoft) dan dengan
semakin mudahnya dan semakin lengkapnya dukungan Linux pada hardware, besar
kemungkinan Linux akan menjadi alternatif (atau bahkan sistem operasi utama di
dunia).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar